Menurut data yang dirilis oleh Departemen Keuangan AS Jumat lalu, China terus menjual obligasi AS dan telah disusul oleh Jepang dan Inggris, turun menjadi pemegang obligasi AS terbesar ketiga di dunia. Banyak orang percaya bahwa pengurangan kepemilikan obligasi AS oleh China dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan upaya Beijing untuk mendiversifikasi cadangannya dan tidak lagi sangat bergantung pada AS. Sejak Trump memulai perang tarif, telah memicu penjualan massal obligasi AS, dolar, dan saham AS pada bulan tersebut, yang juga membuat data ini sangat menarik perhatian.
Tiongkok terus menjual utang AS, telah disusul oleh Jepang dan Inggris.
Pada tahun 2019, Tiongkok masih merupakan pemegang terbesar utang negara AS, tetapi kemudian dilampaui oleh Jepang. Dan data terbaru pada bulan Maret menunjukkan, Inggris untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua puluh tahun telah melampaui Tiongkok.
Saat ini Jepang memegang 1,13 triliun obligasi AS, Inggris memegang 779,3 miliar dolar AS, sementara Cina memegang 765,4 miliar dolar AS menempati posisi ketiga.
Sumber gambar: Keuangan M persegi. Hingga data Maret, global masih belum jual AS